Sebuah teori mengatakan bahwa kebudayaan yang dominan akan mempengaruhi kebudayaan lemah. Di zaman ini, kebudayaan yang kuat adalah kebudayaan barat yang meliputi berbagi bidang dari teknologi sampai pada ideologi. Maka tidaklah mengherankan jika kita sering melihat budaya barat di peragakan dan dijalankan di timur.
Dalam kajian budaya, kategori budaya dibedakan dengan nilai tinggi dan rendah. Agama menempati kebudayaan yang tinggi, sedangkan teknologi dikategorikan sebagai kebudayaan yang bernilai rendah.
Interaksi antar budaya memungkinkan radiasi suatu budaya kepada budaya lain.
Sistem budaya yang masuk kesistem kebudayaan lain terjadi secara persial. Pada umumnya, teknologi sebagi hasil dari budaya barat mudah diterima oleh semua budaya, sebab bersifat praktis. Dan sekaligus menjadi pintu awal masuknya bentuk berbagai kebudayaan barat ke dunia timur.
Budaya tinggi seperti agama barat sangat sulit menembus kebudayaan timur, sebab agama termasuk kebudayaan yang bersifat tinggi dan dalam. Seperti agama kristen yang berkembang di dunia barat, sangat sulit untuk diterima di kebudayaan timur yang beragama islam.
Lantas kebudayaan tinggi seperti agama, apakah bisa digoyahkan oleh budaya barat sehingga tercerabut dan ditinggalkan pemeluknya?, mengingat semakin masifnya adopsi budaya teknologi dari barat.
Smartphon, adalah salah satu teknologi serba guna yang pastinya lahir dari kebudayaan barat, dimana sebagian besar dari kita tidak sanggup hidup tanpa Hp. Ia mempunyai pengaruh yang tidak bisa diremehkan. Sebab mampu mempengaruhi dan merubah perilaku pengguna, dan tidak jarang menggeser paradigma yang terbilang urgen. Seperti mencari ilmu agama lewat guru geogle yang belum jelas kapasitas keilmuannya, sehingga melahirkan masalah sosial di masyarakat yang berkaitan dengan perilaku agama.
Lewat teknologi media masa, baik elektronik ataupun media cetak, orang timur menirukan gaya berpakaian orang barat, hidup hedonis, individualis dan pergaulan bebas adalah contoh bagaimana teknologi menjembatani budaya barat mempengaruhi lebih dalam kepada kebudayaan timur.
Walaupun sangat sulit, bagi kebudayaan barat untuk merubah dan mengganti agama timur, namun tidak menutup kemungkinan bagi budaya barat untuk mengikis ajaran dan menggrogoti ke-agamis-an masyarakat timur. Dan berlahan-lahan agama kehabisan oksigen untuk tetap bernafas, hidup dan berkembang di tengah masyarakat. Sehingga yang tersisa dari agama adalah bungkusnya saja.
Islam adalah agama terbuka, yang mengakui setiap kemanusiaan mempunyai sumbangan dalam kebudayaan. Artinya selain kebudayaan yang lahir dari rahim islam berhak diadopsi, asalkan tidak keluar dari batasan islam. Karena islam juga mempunyai nilai orisinal dan otentik.
Jadi, untuk membendung hegemoni budaya barat atas budaya timur -islam- adalah mengambil yang baik dan bermanfaat dan memberi sentuhan cita rasa islam pada budaya yang diadopsi.
(Diolah dari Dinamika Umat Islam, Kuntowijoyo)