Perkembangan teknologi melahirkan dunia baru, yang sering disebut dunia maya yang penghuninya disebut warganet. Pergaulan dalam bentuk interaksi dan komunikasi pun lebih mudah, tanpa harus bertatap muka dan tidak memakan waktu yang panjang, yang terwadahi dalam medsos. Salah satu alat untuk mengakses, menggunkan dan memanfaatkan dunia maya adalah hape yang tersambung dengan internet. Jaringan internet yang sudah menyebar seantero dunia, memberikan fasilitas bagi pengguna untuk mengeksplor dunia lebih lanjut, meliputi informasi dan komunikasi.
Dunia maya mempunyai ruang sosial layaknya dunia nyata, seperti Facebook, Wa, Ig dan lain sebagainya yang memungkinkan pengguna dapat berjagong, berbincang dan berbagi informasi secara bersama-sama ataupun secara pribadi dengan tempo yang sesingkat-singkatnya. Kemudahan berkomunikasi yang ditawarkan oleh medsos, membuat orang semakin terasing dengan dunia sosial yang nyata. Atau malahan mengasingkan diri dalam kehidupan nyata. Hal ini, nampak dalam tempat tongkrongan banyak orang namun sepi, sebab mereka sibuk dengan hape-nya sendiri-sendiri.
Interaksi dalam dunia maya, mengabaikan identitas sekaligus menampakkan identitas bagi pelakunya. Pengaburan identitas terjadi mengenai latar belakang hidup pengguna, sebab pengguna tidak diketahuai persis riwayat hidup pengguna lain karena tidak saling mengenal, sehingga hujatan, pisuhan dan kritikan mudah sekali keluar dari pengguna terhadap pengguna lain. Penegasan identitas dalam medsos ditandai oleh unggahan atau komentar yang dishernya, sehingga arah kedepan tentang pikiran dan prilakunya dapat diidentifikasi atau dimanfaatkan demi kepentingan sepihak.
Semisal, yang dishernya berbau penghujatan, persetujuan terhadap gagasan dan lain sebagainya, menentukan gambar identitas mereka. Sehingga sangatlah mudah bagi orang yang berkepentingan untuk menaburkan, menyebarkan dan merawat propaganda dalam lahan medsos yang warganetnya sudah terkotak-kotak keberbagai identitas demi kepentingan kelompoknya. Maka tidaklah mengherankan jika isu atau propaganda mudah sekali menyebar dan memperkeruh sudut pandang bagi warganet yang kebanyakan masih awam.
Dan tidak jarang, warganet menebarkan virus yang di-impornya dari dunia maya kedalam dunia nyata, melalui perilaku yang mendiskriminasikan kepada pihak yang tidak sepaham dengan tafsirannya. Bermula dari perbedaan yang mereka sher dari medsos ke medsos dan berbagai hujatannya, berbuntut pada permasalahan sosial-masyarakat yang bersifat nyata, seperti adanya sentimen antar pendukung yang menghilangkan keharmonisan masyarakat. Pada akhirnya perpecahan dalam keluarga, tetangga dan masyarakat tidak dapat dihindari, sebab kurang bijak dalam menyikapi dan mengambil tindakan dalam dunia maya.